Archive for Februari 2013
Kisah Petani Jagung, yang di cuplikan dari Fiksi buku Sepatu Terakhir. Novel Inspiratif terbaru 2013 dari Republika. Dapatkan di Gramedia & Toko Republika
Ayah adalah tipe pebisnis yang membuatku tak habis pikir. Jika kebanyakan orang berbisnis, tak ingin membagi resep rahasia, ataupun ilmu utamanya, Ayah justru sebaliknya. Ayah tak pernah pelit untuk berbagi ilmu, dari sekian pegawai yang dimilikinya, semuanya diajarinya untuk membuat sepatu. Tak ada satupun ilmu yang ia sembunyikan. Tak hanya itu, didorongnya mereka untuk lepas dan mandiri dari ayah.
Aku dan Mas Agus waktu itu sampai terheran-heran. Mendidik pegawainya untuk mandiri bukankah justru akan melahirkan pesaing baru bagi usaha Ayah?
Ayah menjelaskan konsepnya dengan satu kisah sederhana. Kisah yang masih aku ingat sampai sekarang.
“Bapak pernah cerita ke kalian tentang kisah seorang petani jagung yang berhasil?”
Aku dan Mas Agus hanya menggeleng.
“Alkisah ada seorang petani jagung yang sangat sukses.”, Ayah berhenti mengambil nafas sejenak.
Aku dan Mas Agus pasang telinga, antusias mendengarkan.
Dengan nada layaknya seorang pendongeng ia melanjutkan, “Di negerinya, setiap tahun diadakan kontes jagung, untuk mencari petani mana yang menghasilkan jagung terbaik. Petani sukses tadi, dia sering memenangkan kontes jagung tersebut. Tak hanya sekali, namun berkali-kali dan boleh dikata, setiap kontes jagung diadakan petani inilah pemenangnya. Kalian tahu rahasianya?” Tanya Ayah ke arah kami.
“Pupuk rahasia?”, Mas Agus coba mejawab.
“Bukan, bukan itu rahasianya. Suatu waktu seorang wartawan bertanya pada petani sukses ini, apa formula rahasianya dia bisa memenangkan kontes jagung tersebut sampai berkali-kali. Si petani menjawab, 'tak ada formula rahasia, aku hanya membagikan benih-benih jagung terbaikku kepada petani tetangga-tetanggaku”
“Lho, benih jagung terbaiknya kok malah diberikan ke tetangga? Tapi kok dia yang menang? Aneh!”, tanyaku.
“Itu dia kuncinya”, Ayah tersenyum. “Alin di sekolah sudah belajar IPA kan? Tentang tanaman yang punya serbuk sari dan putik?”
“Sudah” jawabku sambil mengangguk.
“Kita tahu bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak, lalu menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain.”, tangan ayah bergerak-gerak bak seorang pendongeng.
“Coba bayangkan Jika tanaman jagung tetangga buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang petani sukses ini pun juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagungnya.”
Kakakku manggut-manggut mulai paham.
Ayah melanjutkan “Sebaliknya jika tanaman jagung tetangga baik, maka serbuk sari yang dibawa angin dari ladang jagung mereka akan baik pula, disinilah bila kita ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, kita harus menolong tetangga kita untuk mendapatkan jagung yang baik pula.
“Begitu pula dengan hidup kita Nak. Jika kita ingin meraih keberhasilan, maka kita harus menolong orang sekitar menjadi berhasil pula. Mereka yang ingin hidup dengan baik harus menolong orang disekitarnya untuk hidup dengan baik pula. “, Ayah menutup ceritanya dengan bijak.
Sumber : Sepatu Terakhir, Novel Inspiratif
Gambar : dari http://www.agmrc.org/
Ayah adalah tipe pebisnis yang membuatku tak habis pikir. Jika kebanyakan orang berbisnis, tak ingin membagi resep rahasia, ataupun ilmu utamanya, Ayah justru sebaliknya. Ayah tak pernah pelit untuk berbagi ilmu, dari sekian pegawai yang dimilikinya, semuanya diajarinya untuk membuat sepatu. Tak ada satupun ilmu yang ia sembunyikan. Tak hanya itu, didorongnya mereka untuk lepas dan mandiri dari ayah.
Aku dan Mas Agus waktu itu sampai terheran-heran. Mendidik pegawainya untuk mandiri bukankah justru akan melahirkan pesaing baru bagi usaha Ayah?
Ayah menjelaskan konsepnya dengan satu kisah sederhana. Kisah yang masih aku ingat sampai sekarang.
“Bapak pernah cerita ke kalian tentang kisah seorang petani jagung yang berhasil?”
Aku dan Mas Agus hanya menggeleng.
“Alkisah ada seorang petani jagung yang sangat sukses.”, Ayah berhenti mengambil nafas sejenak.
Aku dan Mas Agus pasang telinga, antusias mendengarkan.
Dengan nada layaknya seorang pendongeng ia melanjutkan, “Di negerinya, setiap tahun diadakan kontes jagung, untuk mencari petani mana yang menghasilkan jagung terbaik. Petani sukses tadi, dia sering memenangkan kontes jagung tersebut. Tak hanya sekali, namun berkali-kali dan boleh dikata, setiap kontes jagung diadakan petani inilah pemenangnya. Kalian tahu rahasianya?” Tanya Ayah ke arah kami.
“Pupuk rahasia?”, Mas Agus coba mejawab.
“Bukan, bukan itu rahasianya. Suatu waktu seorang wartawan bertanya pada petani sukses ini, apa formula rahasianya dia bisa memenangkan kontes jagung tersebut sampai berkali-kali. Si petani menjawab, 'tak ada formula rahasia, aku hanya membagikan benih-benih jagung terbaikku kepada petani tetangga-tetanggaku”
“Lho, benih jagung terbaiknya kok malah diberikan ke tetangga? Tapi kok dia yang menang? Aneh!”, tanyaku.
“Itu dia kuncinya”, Ayah tersenyum. “Alin di sekolah sudah belajar IPA kan? Tentang tanaman yang punya serbuk sari dan putik?”
“Sudah” jawabku sambil mengangguk.
“Kita tahu bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak, lalu menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain.”, tangan ayah bergerak-gerak bak seorang pendongeng.
“Coba bayangkan Jika tanaman jagung tetangga buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang petani sukses ini pun juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagungnya.”
Kakakku manggut-manggut mulai paham.
Ayah melanjutkan “Sebaliknya jika tanaman jagung tetangga baik, maka serbuk sari yang dibawa angin dari ladang jagung mereka akan baik pula, disinilah bila kita ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, kita harus menolong tetangga kita untuk mendapatkan jagung yang baik pula.
“Begitu pula dengan hidup kita Nak. Jika kita ingin meraih keberhasilan, maka kita harus menolong orang sekitar menjadi berhasil pula. Mereka yang ingin hidup dengan baik harus menolong orang disekitarnya untuk hidup dengan baik pula. “, Ayah menutup ceritanya dengan bijak.
Sumber : Sepatu Terakhir, Novel Inspiratif
Gambar : dari http://www.agmrc.org/
Boomerang - Seumur Hidupku
Berhubung bakalan bawa lagu ini di Pensi nanti, Apa Salahnya Saya Memposting chord dan liriknya.Intro : Em D Em D 2x G D Em Janganlah engkau bersedih G D Em Tetap nikmati kehidupan ini G D Em Sabar-sabarkan hati dan rasa G D Em Hilangkanlah semua amarah C D Em Kasih lepaskanlah gelisahmu C D Em Teriakanlah kepada dunia C D Em Hapuslah semua air mata C D A Yakinlah dan jalani saja C G D Ya aku cinta kau Em Kemarin saat ini esok C Selamanya kasih G D Ini hidupku hanya untukmu Em Kemarin saat ini esok C Selamanya kasih G D Diam... diam Em C Jangan bersedih aku cinta kau G D Diam... diam Em C Jangan bersedih aku cinta kau Interlude G D Em C 2x G D Ya aku cinta kau Em Kemarin saat ini esok C Selamanya kasih G D Ini hidupku hanya untukmu Em Kemarin saat ini esok C Selamanya kasih Coda : Em D Em D 2x
10 Tokoh inspiratif yang dapat dijadikan Cermin
Jumat, 01 Februari 2013
Posted by Unknown
Tag :
Inspirasi
Membangun
industri kecil bukan hal yang mudah. Perlu kerja keras dan kesungguhan
dalam membangunnya. Namun ketika buah manis kesuksesan itu telah Kita
raih, rasanya semua pengorbanan yang dilakukan dapat terbayar lunas.
Tidak ada orang yang langsung begitu saja mendapatkan kesuksesan.
Kalaupun ada, ketika jatuh maka akan sulit untuk bangkit. Ya, kesuksesan
memang mahal harganya. Setidaknya begitulah kata yang sering Kita
dengar. Tidak dapat dipungkiri jika ingin sukses, Kita dapat melihat
maupun membaca kisah-kisah orang sukses untuk dijadikan inspirasi
bisnis.
Banyak tokoh inspiratif yang dapat
dijadikan cermin. Tidak hanya di luar negeri, di dalam negeri pun banyak
tokoh inspiratif dalam bisnis maupun industri kecil yang dapat Kita
jadikan contoh. Berikut 10 Tokoh inspiratif maupun inspirasi bisnis
termasuk industri kecil yang patut dijadikan contoh.
1. Aburizal Bakrie
Siapa
yang tidak mengenal tokoh inspiratif yang satu ini. Ical dan keluarga
yang dikenal sebagai pemilik Bakrie & Brothers ini mempunyai prinsip
bahwa setiap sen yang dihasilkan dari usahanya haruslah berguna untuk
masyarakat. Ical saat ini dikenal sebagai salah satu pemegang saham Grup
Bakrie. Selain itu untuk bisa sukses mereka memegang prinsip
profesional dan yang pasti yang harus diterapkan juga adalah
nasionalistik.
2. William Wongso
Pemilik
nama lengkap William Wirjaatmadja Wongso ini Kita kenal sebagai tokoh
inspirasi dalam dunia kuliner. Siapa sangka tokoh yang satu ini ternyata
mengawali karier di bidang film dan juga fotografi. Namun seiring
waktu, lelaki yang satu ini mulai mencintai dunia kuliner. Bukan tanpa
alasan, berkat keahlian masak sang ayah akhirnya menumbuhkan kecintaan
terhadap dunia kuliner. Keahlian memasak Wongso tidak didapatkan dari
pendidikan forml yang sengaja ditempuh, melainkan dari belajar langsung
kepada pemilik-pemilik warung yang ada di pinggir jalan bahkan belajar
pada penyaji makanan yang ada di restoran dan juga hotel-hotel
berbintang. Banyak belajar dari hal-hal inilah, keahlian Wongso semakin
terasah. Saat ini beliau telah memiliki usaha di bidang kuliner seperti
usaha bakery (Vineth Bakery), kafe (William Kafe Artistik) serta
catering (William Gourment Catering). Penghargaan dari Badan Nasional
Sertifikasi Profesi pun diperolehnya pada tahun 2008.
3. Santosa Doellah
Tokoh
inspiratif yang satu ini memiliki kecintaan yang luar biasa terhadap
batik. Usaha batik tersebut sudah ditekuni sejak tahun 1967. Usaha batik
ini dimulai dari batik tangan dan juga batik tulis. Namun seiring
perkembangan usaha, batik tersebut berkembang menjadi batik cap. Pada
tahun 1968 batik tersebut diberi nama “Danar Hadi’. Usaha batik yang
digeluti oleh Santosa Doellah ini dimulai dari nol hingga berkembang
seperti sekarang.
4. Sandra Natalia
Perempuan
yang satu ini memiliki salon kecantikan yang khusus untuk merawat
kuku-kuku tangan dan kaki. Usaha yang baru dirintis dalam hitungan tahun
ini berawal dari kesenangan dan hobinya mengoleksi pewarna kuku dengan
berbagai merek sejak kecil. Usahanya yang dilakoni bernama Blossomnails.
5. Yoris Sebastian
Pebisnis
yang satu ini usianya masih sangat muda, bisa dikatakan memiliki
segudang prestasi yang membanggakan. Di usianya yang 38 tahun, sudah
pernah menyandang gelar sebagai GM Hard Rock Cafe termuda di kawasan
Asia dan termuda kedua di dunia.
6. Hidayat
Tokoh
inspiratif yang satu ini berhasil mengubah sampah yang awalnya tidak
memiliki nilai guna menjadi sangat berguna dengan menghasilkan
produk-produk yang siap pakai. Produk ini diantaranya pupuk organik dan
juga biomassa. Melalui PT. Mitratani Mandiri Perdana atau Mittran lah
Hidayat mengembangkan bisnisnya.
7. Jusuf Kalla
Politikus
yang satu ini ternyata juga lihai dalam berbisnis. Usaha warisan
keluarga yang diteruskannya ini pada awalnya bergerak di bidang tekstil
dan berkembang seperti sekarang ini. Usaha keluarga Kalla dikenal dengan
NV Hadji Kalla Trading Company.
8. Alim Markus
Tokoh yang satu ini Kita kenal melalui industri manufaktur bidang peralatan rumah tangga (Maspion).
9. Chairul Tanjung
Baginya
dalam mencari uang tidak perlu merusak tapi membangun. Dengan prinsip
seperti inilah Chairul Tanjung berhasil mengembangkan bisnisnya di
bidang perbankan (Bank Mega) dan juga pertelevisian (Trans TV dan Trans
7).
10. Rosidah W. Utami
Siapa bilang
wanita tidak dapat berkarya? Inilah yang coba dibuktikan oleh Rosidah
W. Utami yang memulai industri kecil di bidang kuliner dengan menawarkan
kue donat kampung. Dimulai dari bisnis kecil-kecilan dan kini
berkembang pesat. Donat Kampung Utami yang digelutinya saat ini sudah
dikenal banyak orang.