plikasi perkantoran OpenOffice banyak dipakai ketimbang Microsoft Office
karena gratis. Sebelumnya, OpenOffice lebih banyak digunakan di sistem
operasi yang juga gratis, yaitu Linux.
Namun, kini pengguna
OpenOffice lebih banyak dari pengguna komputer berbasis Windows. Fakta
ini terungkap dari hasil survei terbaru yang menunjukan ada indikasi
bahwa OpenOffice mulai ditinggalkan pengguna komputer berbasis Linux.
Berdasarkan
survei yang dilakukan Apache selaku organisasi yang mengembangkan
OpenOffice, 9 dari 10 pengunduh OpenOffice versi terbaru 3.4 adalah
pengguna Windows, bukan Linux.
Dari 1.000.663 unduhan awal
OpenOffice 3.4 di situs SourceForge, ada 87% pengguna komputer Windows
yang mengunduh dan menjalankan OpenOffice, 11% pengguna Mac OS, dan
hanya 2% pengguna Linux.
Hasil penelitian Apache dikritik banyak
pihak. Karena, statistik Apache hanya mengacu pada jumlah unduhan di
SourceForge, sementara di situs OpenOffice.org dan situs lainnya tidak
dihitung.
Sementara itu, ada indikasi juga bahwa komunitas Linux
mulai meninggalkan OpenOffice untuk beralih ke LibreOffice, karena ada
rasa kecewa.
Mulanya, OpenOffice dikembangkan oleh StarOffice
pada akhir 1990, lalu dibeli oleh Sun Microsystems pada 1999. Kemudian
pada 2010, Sun diakuisisi oleh Oracle. Pada masa inilah, warisan
software gratis dari Sun mulai dipertanyakan.
Beberapa
pengembang aplikasi OpenOffice pun lari dari proyek tersebut, lantaran
tidak nyaman dengan status quo di bawah bendera Oracle.
Hasilnya
adalah LibreOffice, sebuah aplikasi perkantoran baru hasil pengembangan
dari OpenOffice. LibreOffice dikembangkan oleh organisasi nirlaba
bernama Document Foundation.
LibreOffice memiliki fitur sama
seperti OpenOffice, yang bisa membaca dan menulis berkas berformat
OpenDocument. Perbedaannya, LibreOffice dikembangkan secara lebih
mandiri karena berada di bawah pengembang nirlaba.
Related Posts :
- Back to Home »
- Information »
- Karena Gratis, OpenOffice Banyak Dipakai Untuk Windows
